Nama :
Louis B. Talokon
Tugas :
Proposal Penelitian
Mata Kuliah :
Metodologi Penelitian
Dosen :
DR. Ir. Charles Ngangi., Msi
Judul : Analisis Keuntungan Pada Usahatani Padi (Studi Kasus Di Desa Tara-Tara I Kecamatan Tara-Tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara)
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia
merupakan salah satu negara yang kaya akan jenis flora dan faunanya dan hampir
sebagian besar dari jenis ini sangat berpotensi untuk dikembangbiakan dan
diusahakan. Salah satunya yaitu padi dimana padi merupakan sumber makanan pokok
seluruh manusia di dunia khususnya di Indonesia semua orang membutuhkan nasi
untuk di makan dan itu terdapat pada tumbuhan bernama padi.
Komoditas
pertanian sendiri memiliki karakteritik yaitu seperti musiman, mudah rusak dan
harga yang berfluktuasi. Bagi petani khususnya petani padi tentu saja ini
merupakan masalah. Untuk itu diperlukan solusi-solusi yang tepat dalam
penanganan produk-produk pertanian ini.
Pertanian
Indonesia sendiri merupakan pertanian tropika karena sebagian besar daerahnya
berada di daerah tropis yang langsung dipengaruhi oleh garis katulistiwa yang
memotong Indonesia hampir menjadi dua.
Di Indonesia, tanaman padi merupakan
salah satu tanaman utama. Sebab tanaman ini merupakan penghasil makanan pokok
di negeri ini. Tanaman padi dapat dibedakan berdasarkan varietasnya. Varietas
tanaman padi ini banyak sekali. Dan hampir setiap tahun muncul dengan sifat
genetik yang lebih baik.
Menurut Soekartawi (2005), ruang
lingkup pertanian terdiri dari lima sektor, yaitu tanaman pangan, perkebunan,
peternakan, perikanan dan kehutanan. Pemerintah sendiri telah menghimbau yaitu
dengan melipatgandakan hasil-hasil dari pertanian atau peternakan untuk
peningkatan mutu gizi (makanan). Dari segi pertanian dapat dilipatgandakan
yaitu jumlah produksinya (Q) namun pemerintah juga harus selalu mengontrol
pasar agar tidak terjadi kerugian kepada para petani.
Dilihat dari segi ekonomi sebenarnya
petani padi di Indonesia khususnya di Desa Tara-tara I tidak ada lagi yang
miskin atau berkekurangan karena setiap produksi produk mereka otomatis akan di
beli oleh konsumen karena itu merupakkan kebutuhan. Namun apakah akan
menguntungkan petani? Jawabannya adalah dengan memperkirakan harganya tetap dan
meningkatkan jumlah produksi dan menekan total
cost semaksimal mungkin akhirnya dapat memperoleh profit yang maksimum bagi petani dan tentunya harus ada campur
tangan dari pemerintah karena kalau terlalu banyak produk ini beredar di pasar
tentunya harga akan turun dan jika terlalu rendah bahkan lebih rendah dari BEP
harga dari petani maka petani akan sangat-sangat rugi.
Oleh karena itu pemahaman akan
keuntungan usahatani padi ini menjadi hal yang sangat penting untuk dikuasai
oleh para petani guna mencapai hasil maksimal. Berdasarkan latar belakang di
atas maka penulis ingin melakukan suatu usaha penelitian yaitu “Analisis
Keuntungan Usahatani Padi”.
1.2 Masalah
Masalah
yang ingin diteliti berdasarkan latar belakang di atas adalah bagaimana analisa
keuntungan pada usahatani padi oleh para petani di Desa Tara-tara I Kecamatan
Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara.
1.3 Tujuan
Penelitian
ini bertujuan yaitu untuk mengetahui bagaimana analisa keuntungan pada
usahatani padi di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi
Sulawesi Utara.
1.4 Manfaat
Manfaat
yang ingin di capai dari penelitian ini yaitu berupa pemahaman kepada para
petani di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi
Utara tentang analisa keuntungan agar nantinya para petani dapat menganalisa
sendiri bagaimana caranya untuk memperoleh keuntungan yang maksimum.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi
Tanaman Padi
Padi (Oryza sativa L) termasuk keluarga
padi-padian dimana batangnya beruas-ruas yang di dalamnya berongga (kosong),
tingginya 1 sampai 1,5 meter. Pada tiap-tiap buku batang tumbuh daun, yang
berbentuk pita dan pelepah. Pelepah itulah yang membalut hampir sekeliling
batang. Buah padi itu biasanya disebut beras. Buah itu mempunyai selaput.
Selaput itu banyak berisi zat vitamin, yang sifatnya dapat menolak penyakit
misalnya beri-beri. Selaput ini pada beberapa macam tanaman padi mengandung zat
warna berupa merah muda, merah tua dan bahkan ada yang merah hitam. Jika beras
di masak, zat warna itu meresap ke dalam, sehingga nasi menjadi berwarna,
sehingga nasi berwarna, menurut warna yang dikandung oleh selaput beras itu.
Klasifikasi
tanaman padi adalah berikut:
Regnum :
Plantae
Divisio :
Angiospermae
Kelas :
Monocotyledoneae
Ordo :
Poales
Familia :
Poaceae
Genus :
Oryza
Spesies :
Oryza sativa
Genus
Oryza memiliki 20 spesies, tetapi yang dibudidayakan adalah Oryza sativa L di
asia, Oryza glaberrima Steund di afrika.
(http://id.wikipedia.org/wiki/padi)
2.1.1 Jenis-jenis Padi
Tanaman
padi dapat dibedakan berdasarkan varietasnya. Varietas tanaman padi ini banyak
sekali. Hampir setiap tahun muncul dengan sifat genetik yang lebih baik. Secara umum, tanaman padi dibedakan
dalam 2 jenis varietas yaitu berupa:
1.
Varietas Padi Hibrida
Arti
mudahnya bisa dikatakan varietas padi sekali tanam, hasilnya akan maksimal bila
sekali ditanam. Tetapi bila keturunannya (benih) ditanam kembali maka hasilnya
akan berkurang jauh. Memang varietas ini dibuat atau direkayasa oleh pemiliknya
untuk sekali tanam saja. Tujuannya agar petani membeli kembali. Harga benih
hibrida sangat mahal, bisa mencapai 40 ribu-60 ribu per kilo. Contohnya: Intani
1 dan 2, PP1, H1, Bernas Prima, Rokan, SL 8 dan 11 SHS, Segera Anak, SEMBADA
B3, B5, B8 DAN B9, Hipa4, Hipa 5 Ceva, Hipa 6 Jete, Hipa 7, Hipa 8, Hipa 9,
Hipa 10, Hipa 11, Long Ping (pusaka 1 dan 2), Adirasa-1, Adirasa-64, Hibrindo
R-1, Hibrindo R-2, Manis-4 dan 5, MIKI-1,2,3, SL 8 SHS, SL 11 HSS, dll.
2.
Varietas Padi Unggul
Arti
mudahnya varietas ini bisa berkali-kali ditanam dengan perlakuan yang baik.
Hasil dari panen varietas ini bisa dijadikan benih kembali. Ada petani yang
saya temui bisa menanam sampai 10 kali lebih dengan hasil yang hampir sama.
Contoh dari varietas ini yang banyak di tanam petani adalah CIHERANG (bisa
mencapai 47 % dari total varietas yang ditanam), IR-64, Mekongga, Cimelati,
Cibogo, Cisadane, Situ Patenggang, Cigeulis, Ciliwung, Membramo, Sintanur, Jati
luhur, Fatmawati, Situbagendit, dll.
2.2 Usahatani
Menurut
Muhammad Firdaus (2009), Usahatani merupakan organisasi dari alam (lahan),
tenaga kerja dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan pertanian.
Organisasi tersebut ketatalaksanaannya berdiri sendiri dan sengaja diusahakan
oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai pengelolanya.
Menurut
Rahim dan Hastuti (2007), usahatani adalah ilmu yang mempelajari tentang cara
petani mengelola input atau faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja,
teknologi, pupuk, benih, pestisida) dengan efektif, efisien dan kontinu untuk
menghasilkan produksi yang tinggi sehingga pendapatan usahataninya meningkat.
Setiap petani selalu menginginkan
keuntungan dalam setiap usaha mereka. Baik itu usaha dari segi pertanian,
perkebunan, maupun dari segi lainnya. Untuk memperoleh keuntungan yang tentu
saja yang maksimal atau optimum para petani tentu saja ingin memproduksi produk
(Q) yang mereka usahakan sebanyak mungkin. Namun, untuk memperoleh keuntungan
yang maksimal tentu saja bukan hanya dilihat dari segi jumlah produk yang di
produksi namun juga dari harga jual dari produk tersebut. Dan tentu saja dengan
menekan total biaya maka keuntungan yang diharapkan bisa tercapai.
Usahatani (farm) adalah organisasi dari alam (lahan), tenaga kerja, dan modal
yang ditujukan kepada produksi di lapangan pertanian, organisasi tersebut
ketatalaksanaanya berdiri sendiri dan sengaja diusahankan oleh seseorang atau
sesekumpulan orang sebgai pengelolahanya
Dalam
setiap usahatani tentu saja memerlukan faktor-faktor produksi karena tanpa
adanya faktor produksi tentu saja kegiatan usahatani tidak dapat berjalan.
Faktor-faktor produksi tersebut berupa:
1.
SDA (Sumber Daya Alam).
2.
SDM (Sumber Daya Manusia).
3.
Modal.
4.
Teknologi.
5.
Manajemen
Dengan istilah usahatani diatas
telah mencakup pengertian yang luas, dari bentuk yang paling sederhana sampai
yang paling moderen.
2.2.1 Lahan
Lahan
merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung suatu proses produksi
dalam usaha pertanian. Dari luas lahan, tingkat kesuburan tanah merupakan salah
satu unsur pokok yang dibutuhkan dalam suatu lahan pertanian.
Semakin
luas suatu lahan yang dimiliki oleh seorang petani maka akan semakin banyak Q
yang akan dihasilkan oleh petani tersebut. Namun, semakin kecil suatu lahan
maka akan semakin sedikit Q yang akan dihasilkan oleh petani tersebut. Menurut
Suratiyah (2006), sifat, letak dan tingkat kesuburan tanah merupakan
faktor-faktor tanah yang juga sangat berpengaruh dalam keberhasilan proses
produksi suatu usahatani.
2.2.2 Sumber Daya Manusia
Dalam hal
ini yang dimaksud adalah tenaga kerja. Menurut Tohir dalam Gracia (2008) tenaga
kerja dalam usahatani memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan tenaga
kerja dalam usaha di bidang lain yang bukan pertanian. Karakteristik itu
berupa:
1.
Keperluan terhadap tenaga kerja
dalam usahatani tidak kontinyu dan tidak merata.
2.
Penyerapan tenaga kerja dalam
usahatani sangat terbatas.
3.
Tidak mudah distandarkan,
dirasionalkan dan dispesialisasikan.
4.
Beraneka ragam coraknya dan
kadangkala tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Tenaga kerja dalam suatu usahatani
kebanyakan berasal dari keluarga petani itu sendiri. Namun, sering juga mereka
menggunakan tenaga kerja luar dimana untuk menggaji mereka menggunakan istilah
HOK. Dalam hal tenaga kerja keluarga sering dinyatakan bahwa orang yang bekerja
itu tidak perlu dihitung biayanya padahal seharusnya meskipun menggunakan
tenaga mereka sendiri ataupun menggunakan tenaga anggota keluarga mereka
sendiri namun itu harus tetap dihitung.
2.2.3 Modal
1. Modal Abstrak – Konkrit
Modal
abstrak atau capital value suatu
perusahaan untuk jangka waktu tertentu adalah relatif permanen, sedangkan modal
konkrit atau capital goods mengalami
perubahan atau pergantian.
2. Modal Aktif – Pasif
Modal
aktif adalah modal yang tertera disebelah debet dari neraca yang menggambarkan bentuk–bentuk
dimana seluruh dana yang diperoleh perusahaan diutamakan. Sedangkan modal pasif
adalah modal yang tertera disebelah kredit dari neraca yang menggambarkan
sumber-sumber dimana dana yang diperoleh.
2.2.4 Manajemen
Menurut
Firdaus. M (2009), manajemen agribisnis pada prinsipnya adalah penerapan
manajemen dalam agribisnis. Oleh karena itu, seseorang yang hendak terjun di
bidang agribisnis harus memahami konsep-konsep manajemen dalam agribisnis, yang
meliputi pengertian manajemen, fungsi-fungsi manajemen, tingkatan manajemen,
prinsip-prinsip manajemen dan bidang-bidang manajemen. Di samping itu, di dalam
agribisnis ini ada keterkaitan dengan beberapa ilmu lain yaituberupa; ilmu
pertanian dalam pengambilan keputusan.
Menurut
George R. Terry dalam Firdaus M. (2009), dikatakan bahwa manajemen adalah
sebuah proses yang khas, yang terdiri dari kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, menggerakkan, dan pengawasan yang dilaksanakan untuk
menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan dengan bantuan manusia
dan sumber-sumber daya lainnya.
Menurut
James A.F Stoner mengemukakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengorganisasian dan pengawasan anggota
organisasi dan proses penggunaan semua sumber daya yang ada untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Data 2
(dua) pengemuka diatas maka dapat penulis simpulkan bahwa manajemen merupakan
sebuah proses yang didalamnya terdapat beberapa faktor penting yaitu berupa;
perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pengawasan dimana hal ini
dilakukan untuk dapat mencapi tujuan dari organisasi tersebut.
Menurut Suratiyah dalam Gracia
(2008), petani sebagai pengelola dan sekaligus manajer dalam usahatani
melakukan beberapa aktivitas manajerial seperti:
1.
Aktivitas teknis
Aktivitas ini meliputi keputusan petani
sebagai pengelola usahatani tersebut mengenai jenis tanaman apa yang akan
diproduksi, jumlah skala usaha, teknologi yang digunakan dan tingkat penggunaan
lahan.
2.
Aktivitas komersial
Aktivitas ini meliputi perhitungan-perhitungan
penggunaan faktor produksi yang dibutuhkan, sumber input yang akan digunakan,
tempat pemasaran hasil produksi, keputusan-keputusan yang diambil baik dari
segi penggunaan kombinasi input-input pertanian maupun kombinasi cabang
usahatani.
3.
Aktivitas finansial
Aktivitas ini merupakan perhitungan,
ekspresi dan peramalan dari petani tersebut mengenai modal yang dibutuhkan dan
sumber modal jangka pendek hingga jangka panjang, beserta prhitungan
resiko-resikonya.
4.
Aktivitas akuntansi
Aktivitas ini merupakan aktivitas
pembuatan catatan atau laporan keuangan yang telah dilakukan dalam
usahataninya, yang bermanfaat sebagai alat kontrol dan kebutuhan peramalan
untuk bisnisnya dimasa mendatang.
2.3 Analisa
Usahatani
Setiap
usaha baik dari segi apakah usaha itu kecil, menengah maupun besar tujuan
utamanya adalah menekan total biaya serendah mungkin dan menaikkan biaya
penerimaan semaksimal mungkin.
2.3.1 Biaya produksi
1.
Biaya tetap (fix cost)
Biaya tetap (FC) adalah biaya yang
dikeluarkan dan tetap sama dari waktu ke waktu. Namu, dalam jangka panjang
biaya tetap bisa saja menjadi biaya variabel. Contoh; biaya tenaga kerja
(jangka pendek), benih (jangka pendek), pupuk (jangka pendek), (Jangka
panjang).
2.
Biaya variabel (variable cost)
Biaya variabel (VC) adalah biaya yang
dikeluarkan dan tidak sama dari waktu ke waktu. Contoh; (search another
reference)
2.3.2 Penerimaan
Penerimaan adalah jumlah produk yang
diproduksi dikali dengan harga.
TR = P × Q
Keterangan: TR = Total
Revenue (Total Penerimaan)
P
= Price (Harga)
Q = Quantity
(Jumlah yang diproduksi)
2.3.3 Pendapatan
Menurut
Kay and Edwards dalam Olviani. T (2008), net
farm income is the amount by which revenue exceeds expenses, plus any gain or
loss the sale of capital assets.
Π = TR – TC
Keterangan: Π = Profit
TR = Total
Revenue
TC = Total
Cost
2.3.4 Analisis
Usaha
Dalam
suatu usaha juga diperlukan analisis usahatani, dengan tujuan untuk mengetahui
perolehan keuntungan yang diinginkan. Menurut Ibrahim (2003), analisis
usahatani yang sering digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengetahui
keuntungan yang dimilikinya adalah:
1.
Break Even Point (BEP) Produksi
Merupakan titik impas tingkat produksi
dari hasil perhitungan untuk dapat mengembalikan biaya yang dikeluarkan atau
total pendapatan sama dengan (=) total biaya.
BEP produksi
2.
Break
Even Point (BEP) Harga Produksi
Merupakan titik pulang pokok harga
produksi artinya dengan harga produk tertentu sudah dapat mengembalikan biaya
yang dikeluarkan.
BEP harga
3.
Net Benefit Cost Ratio (B/C)
Merupakan perbandingan antara laba bersih
dan total biaya produksi. Jika nilai Net B/C lebih besar dari satu berarti
gagasan usaha tersebut layak untuk dikerjakan dan semakin besar nilai B/C maka
semakin layak usaha tersebut untuk dilaksanakan (x > 1).
B/C Ratio
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 Tempat
Penelitian
Penelitian
mengenai analisis keuntungan pada usahatani padi akan dilaksanakan di Desa
Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara. Dimana
dilihat bahwa daerah ini terlihat cukup luas lahan pertaniaan padi sawahnya
namun kenapa masih saja para petani padi di Desa Tara-tara ini masih ada saja
yang miskin. Hal ini yang membuat penulis tertarik untuk mengajukan proposal
ini untuk dilakukan penelitian.
3.2 Desain
Penelitian
Pengumpulan
data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara dan dengan
mengumpulkan data-data yang diperlukan dari petani. Setelah data diperoleh
kemudian dianalisis kembali sehingga dapat diketahui bagaimana tingkat
keuntungan pada usahatani padi di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota
Tomohon Provinsi Sulawesi Utara.
3.3 Variabel
Penelitian
Adapun
variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini, yaitu hal-hal yang mengenai
tingkat keuntungan pada usahatani padi di Desa Tara-tara I Kota Tomohon
Provinsi Sulawesi Utara yang diukur berdasarkan:
1.
Modal
a.
Yang dimiliki petani
b.
Pinjaman
2.
Biaya produksi
a.
Biaya tetap (FC)
b.
Biaya variabel (VC)
3.
Tingkat penerimaan petani
4.
Tingkat pendapatan
5.
Manajemen
3.4 Prosedur
Penelitian
1.
Melakukan survei awal di Desa
Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara sebagai
lokasi penelitian.
2.
Menyusun jadwal pelaksanaan
penelitian.
3.
Mewawancarai petani usahatani
padi.
4.
Mengolah data yang telah
diperoleh melalui kuisioner.
3.5 Analisis Data
Analisis
data yang akan digunakan adalah analisis data deskriptif. Untuk menggambarkan
secara terperinci bagaimana tingkat biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam
sekali produksi dan juga tingkat penerimaan dan pendapatannya serta juga untuk
mengetahui BEP dari usahatani padi di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota
Tomohon Provinsi Sulawesi Utara.
3.6 Jadwal Penelitian
Jadwal
penelitian akan analisis keuntungan usahatani padi denga studi kasus di Desa
Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara adalah
sebagai berikut:
Waktu
(2013)
|
Rincian
|
1 maret-15 maret
|
Persiapan
|
16 maret
|
Seminar proposal usulan penelitian
|
17 maret-27 maret
|
Pengambilan data
|
28 maret-3 april
|
Analisis data
|
4 april-10 april
|
Penyusunan hasil penelitian
|
11 april-20 april
|
Persiapan ujian hasil penelitian
|
25 april
|
Ujian hasil penelitian
|
4.2 Waktu Penelitian
Penelitian
ini akan dilaksanakan tepatnya pada tanggal 1 Maret sampai 25 April 2013 dengan
studi kasus di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi
Sulawesi Utara.
4.3 Biaya Penelitian
Penelitian
ini juga memiliki biaya-biaya yang diperkirakan akan diperlukan atau akan
dikeluarkan pada saat penelitian nantinya. Biaya-biaya tersebut berupa:
1.
Transportasi =
Rp. 400.000,00
2.
Konsumsi =
Rp. 500.000,00
3.
Pengambilan data Rp.
5000 × 10 hari = Rp 150.000,00
4.
Persiapan penelitian = Rp.
100.000,00
5.
FC untuk seminar usulan
penelitian = Rp.
150.000,00
6.
Konsumsi dosen dan peserta = Rp. 150.000,00
7.
Kertas A4 3 rim =
Rp. 120.000,00
8.
Tinta Printer 1 pack =
Rp. 30.000,00
9.
Persiapan ujian hasil
penelitian = Rp. 100.000,00
10.
Ujian Hasil
a.
FC materi kepada peserta = Rp. 120.000,00
b.
Materi untuk dosen = Rp. 100.000,00
c.
Konsumsi dosen = Rp. 70.000,00
d.
Konsumsi peserta seminar = Rp. 150.000,00
11.
Cetakan hasil Rp.
40.000 × 4 buah = Rp 160.000,00
J U M L A H =
Rp. 2.300.000,00
DAFTAR
PUSTAKA
Deptan. http://bbpadi.litbang.deptan.go.id/index.php/download/index.php?option=com_jdownloads&Itemid=76&task=search.result.
Diambil pada tanggal 24 mei 2013 pukul 18:48 wita
Febri, Nugraha. Jenis-jenis Tanaman Padi. http://febrinugraha.wordpress.com/pertsnian-pertenakan/jenis-jenis-tanaman-padi/. Diambil pada tanggal 24 mei 2013 pukul
18:59 wita
Firdaus, M. 2009.
Manajemen Agribisnis.Bumi aksara: Jakarta
Ibrahim, Y. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Cetakan Kedua.
Rineka Cipta: Jakarta
Kompasiana. Jenis-jenis Padi di Indonesia. http://green.kompasiana.com/penghijauan/2012/04/28/jenis-padi-di-indonesia-458880.html.
Diambil pada tanggal 24 mei 2013 pukul 19:23 wita
Rahim, abd., Hastuti, R, D, Diah.
2007. Ekonometrika Pertanian. Penebar
Swadaya: Jakarta
Skripsi: Kelana, G. 2008. Analisis Tingkat Keuntungan Ddan Resiko kombinasi cabang usahatani
sayuran di kelurahan rurukan kecamatan tomohon timur. Tesis Program Studi
Agribisnis Fakultas Pertanian Program Strata I. Universitas Katolik De La Salle
Manado
Skripsi: Olviani T. 2008. Analisis Biaya dan Pendapatan usahatani jagung di desa wusa kecamatan
talawaan kabupaten minahasa utara. Tesis Program Studi Agribisnis Fakultas
Pertanian Program Strata I. Universitas Katolik De La Salle Manado
Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi (Dengan Pokok Bahasan
Analisis Fungsi Cobb-Douglas). RajaGrafindo: Jakarta
Wikipedia. Padi. http://id.wikipedia.org/wiki/padi.
Diambil pada tanggal 24 mei 2013 pukul 19:47 wita
LAMPIRAN
KUISIONER
Variabel I :
Pertanyaan Terikat
1.
Berapa lama anda menjalankan
usaha ini?
a.
0-2 tahun
b.
2-5 tahun
c.
5-7 tahun
d.
7-10 tahun
e.
10 tahun lebih
2.
Berapakah jumlah yang dihasilkan
dalam sekali panen dari usaha anda?
a.
500 kg-1 ton
b.
1 ton-2 ton
c.
2 ton-3 ton
d.
3 ton-4 ton
e.
4 ton lebih
3.
Berapakah jumlah yang anda
terima dalam sekali panen?
a.
1.000.000-3.000.000
b.
3.000.000-5.000.000
c.
5.000.000-10.000.000
d.
10.000.000-15.000.000
e.
15 juta lebih
4.
Berapakah biaya yang
dikeluarkan dalam sekali produksi usaha anda?
a.
500.000-1.000.000
b.
1.000.000-2.000.000
c.
2.000.000-5.000.000
d.
5.000.000-10.000.000
e.
10 juta lebih
5.
Berapakah modal awal anda dalam
sekali usaha?
a.
500.000-1.000.000
b.
1.000.000-2.000.000
c.
2.000.000-5.000.000
d.
5.000.000-10.000.000
e.
10 juta lebih
6.
Berapakah harga jual per kilo
dari produk anda di pasar (rata-rata)?
a.
5000-6000/kg
b.
6000-7000/kg
c.
7000-8000/kg
d.
8000-9000/kg
e.
Lebih dari 9000/kg
Variabel II : Pertanyaan Bebas
1.
Apakah anda pernah menghitung biaya
jumlah keuntungan?
Jawab:
2.
Apakah anda pernah berusaha
untuk menghitung agar dapat memperoleh keuntungan yang tertinggi?
Jawab:
3.
Modal awal yang anda punya
sebelum produksi kira-kira berapa?
Jawab:
4.
Siapa saja tenaga kerja yang
anda gunakan saat ini?
Jawab:
5.
Untuk memproduksi usaha anda
apa saja yang diperlukan?
Jawab:
6.
Untuk memproduksi usaha anda
apa saja yang di butuhkan?
Jawab:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar