Minggu, 15 Maret 2015

Contoh Proposal Penelitian



Nama               : Louis B. Talokon
Tugas               : Proposal Penelitian
Mata Kuliah     : Metodologi Penelitian
Dosen              : DR. Ir. Charles Ngangi., Msi
Judul                : Analisis Keuntungan Pada Usahatani Padi (Studi Kasus Di Desa Tara-Tara I Kecamatan Tara-Tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara)

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

            Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan jenis flora dan faunanya dan hampir sebagian besar dari jenis ini sangat berpotensi untuk dikembangbiakan dan diusahakan. Salah satunya yaitu padi dimana padi merupakan sumber makanan pokok seluruh manusia di dunia khususnya di Indonesia semua orang membutuhkan nasi untuk di makan dan itu terdapat pada tumbuhan bernama padi.
            Komoditas pertanian sendiri memiliki karakteritik yaitu seperti musiman, mudah rusak dan harga yang berfluktuasi. Bagi petani khususnya petani padi tentu saja ini merupakan masalah. Untuk itu diperlukan solusi-solusi yang tepat dalam penanganan produk-produk pertanian ini.
            Pertanian Indonesia sendiri merupakan pertanian tropika karena sebagian besar daerahnya berada di daerah tropis yang langsung dipengaruhi oleh garis katulistiwa yang memotong Indonesia hampir menjadi dua.
Di Indonesia, tanaman padi merupakan salah satu tanaman utama. Sebab tanaman ini merupakan penghasil makanan pokok di negeri ini. Tanaman padi dapat dibedakan berdasarkan varietasnya. Varietas tanaman padi ini banyak sekali. Dan hampir setiap tahun muncul dengan sifat genetik yang lebih baik.
Menurut Soekartawi (2005), ruang lingkup pertanian terdiri dari lima sektor, yaitu tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Pemerintah sendiri telah menghimbau yaitu dengan melipatgandakan hasil-hasil dari pertanian atau peternakan untuk peningkatan mutu gizi (makanan). Dari segi pertanian dapat dilipatgandakan yaitu jumlah produksinya (Q) namun pemerintah juga harus selalu mengontrol pasar agar tidak terjadi kerugian kepada para petani.
Dilihat dari segi ekonomi sebenarnya petani padi di Indonesia khususnya di Desa Tara-tara I tidak ada lagi yang miskin atau berkekurangan karena setiap produksi produk mereka otomatis akan di beli oleh konsumen karena itu merupakkan kebutuhan. Namun apakah akan menguntungkan petani? Jawabannya adalah dengan memperkirakan harganya tetap dan meningkatkan jumlah produksi dan menekan total cost semaksimal mungkin akhirnya dapat memperoleh profit yang maksimum bagi petani dan tentunya harus ada campur tangan dari pemerintah karena kalau terlalu banyak produk ini beredar di pasar tentunya harga akan turun dan jika terlalu rendah bahkan lebih rendah dari BEP harga dari petani maka petani akan sangat-sangat rugi.
Oleh karena itu pemahaman akan keuntungan usahatani padi ini menjadi hal yang sangat penting untuk dikuasai oleh para petani guna mencapai hasil maksimal. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis ingin melakukan suatu usaha penelitian yaitu “Analisis Keuntungan Usahatani Padi”.


1.2 Masalah

            Masalah yang ingin diteliti berdasarkan latar belakang di atas adalah bagaimana analisa keuntungan pada usahatani padi oleh para petani di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara.


1.3 Tujuan

            Penelitian ini bertujuan yaitu untuk mengetahui bagaimana analisa keuntungan pada usahatani padi di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara.


1.4 Manfaat

            Manfaat yang ingin di capai dari penelitian ini yaitu berupa pemahaman kepada para petani di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara tentang analisa keuntungan agar nantinya para petani dapat menganalisa sendiri bagaimana caranya untuk memperoleh keuntungan yang maksimum.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Deskripsi Tanaman Padi

            Padi (Oryza sativa L) termasuk keluarga padi-padian dimana batangnya beruas-ruas yang di dalamnya berongga (kosong), tingginya 1 sampai 1,5 meter. Pada tiap-tiap buku batang tumbuh daun, yang berbentuk pita dan pelepah. Pelepah itulah yang membalut hampir sekeliling batang. Buah padi itu biasanya disebut beras. Buah itu mempunyai selaput. Selaput itu banyak berisi zat vitamin, yang sifatnya dapat menolak penyakit misalnya beri-beri. Selaput ini pada beberapa macam tanaman padi mengandung zat warna berupa merah muda, merah tua dan bahkan ada yang merah hitam. Jika beras di masak, zat warna itu meresap ke dalam, sehingga nasi menjadi berwarna, sehingga nasi berwarna, menurut warna yang dikandung oleh selaput beras itu.
            Klasifikasi tanaman padi adalah berikut:
Regnum            : Plantae
Divisio              : Angiospermae
Kelas               : Monocotyledoneae
Ordo                : Poales
Familia : Poaceae
Genus               : Oryza
Spesies : Oryza sativa
            Genus Oryza memiliki 20 spesies, tetapi yang dibudidayakan adalah Oryza sativa L di asia, Oryza glaberrima Steund di afrika.  (http://id.wikipedia.org/wiki/padi)


2.1.1    Jenis-jenis Padi

Tanaman padi dapat dibedakan berdasarkan varietasnya. Varietas tanaman padi ini banyak sekali. Hampir setiap tahun muncul dengan sifat genetik yang lebih baik. Secara umum, tanaman padi dibedakan dalam 2 jenis varietas yaitu berupa:
1.      Varietas Padi Hibrida
Arti mudahnya bisa dikatakan varietas padi sekali tanam, hasilnya akan maksimal bila sekali ditanam. Tetapi bila keturunannya (benih) ditanam kembali maka hasilnya akan berkurang jauh. Memang varietas ini dibuat atau direkayasa oleh pemiliknya untuk sekali tanam saja. Tujuannya agar petani membeli kembali. Harga benih hibrida sangat mahal, bisa mencapai 40 ribu-60 ribu per kilo. Contohnya: Intani 1 dan 2, PP1, H1, Bernas Prima, Rokan, SL 8 dan 11 SHS, Segera Anak, SEMBADA B3, B5, B8 DAN B9, Hipa4, Hipa 5 Ceva, Hipa 6 Jete, Hipa 7, Hipa 8, Hipa 9, Hipa 10, Hipa 11, Long Ping (pusaka 1 dan 2), Adirasa-1, Adirasa-64, Hibrindo R-1, Hibrindo R-2, Manis-4 dan 5, MIKI-1,2,3, SL 8 SHS, SL 11 HSS, dll.
2.      Varietas Padi Unggul
Arti mudahnya varietas ini bisa berkali-kali ditanam dengan perlakuan yang baik. Hasil dari panen varietas ini bisa dijadikan benih kembali. Ada petani yang saya temui bisa menanam sampai 10 kali lebih dengan hasil yang hampir sama. Contoh dari varietas ini yang banyak di tanam petani adalah CIHERANG (bisa mencapai 47 % dari total varietas yang ditanam), IR-64, Mekongga, Cimelati, Cibogo, Cisadane, Situ Patenggang, Cigeulis, Ciliwung, Membramo, Sintanur, Jati luhur, Fatmawati, Situbagendit, dll.


2.2 Usahatani

            Menurut Muhammad Firdaus (2009), Usahatani merupakan organisasi dari alam (lahan), tenaga kerja dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan pertanian. Organisasi tersebut ketatalaksanaannya berdiri sendiri dan sengaja diusahakan oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai pengelolanya.
            Menurut Rahim dan Hastuti (2007), usahatani adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani mengelola input atau faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, teknologi, pupuk, benih, pestisida) dengan efektif, efisien dan kontinu untuk menghasilkan produksi yang tinggi sehingga pendapatan usahataninya meningkat.
Setiap petani selalu menginginkan keuntungan dalam setiap usaha mereka. Baik itu usaha dari segi pertanian, perkebunan, maupun dari segi lainnya. Untuk memperoleh keuntungan yang tentu saja yang maksimal atau optimum para petani tentu saja ingin memproduksi produk (Q) yang mereka usahakan sebanyak mungkin. Namun, untuk memperoleh keuntungan yang maksimal tentu saja bukan hanya dilihat dari segi jumlah produk yang di produksi namun juga dari harga jual dari produk tersebut. Dan tentu saja dengan menekan total biaya maka keuntungan yang diharapkan bisa tercapai.
Usahatani (farm) adalah organisasi dari alam (lahan), tenaga kerja, dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan pertanian, organisasi tersebut ketatalaksanaanya berdiri sendiri dan sengaja diusahankan oleh seseorang atau sesekumpulan orang sebgai pengelolahanya
            Dalam setiap usahatani tentu saja memerlukan faktor-faktor produksi karena tanpa adanya faktor produksi tentu saja kegiatan usahatani tidak dapat berjalan. Faktor-faktor produksi tersebut berupa:
1.      SDA (Sumber Daya Alam).
2.      SDM (Sumber Daya Manusia).
3.      Modal.
4.      Teknologi.
5.      Manajemen
Dengan istilah usahatani diatas telah mencakup pengertian yang luas, dari bentuk yang paling sederhana sampai yang paling moderen.


2.2.1    Lahan

            Lahan merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung suatu proses produksi dalam usaha pertanian. Dari luas lahan, tingkat kesuburan tanah merupakan salah satu unsur pokok yang dibutuhkan dalam suatu lahan pertanian.
            Semakin luas suatu lahan yang dimiliki oleh seorang petani maka akan semakin banyak Q yang akan dihasilkan oleh petani tersebut. Namun, semakin kecil suatu lahan maka akan semakin sedikit Q yang akan dihasilkan oleh petani tersebut. Menurut Suratiyah (2006), sifat, letak dan tingkat kesuburan tanah merupakan faktor-faktor tanah yang juga sangat berpengaruh dalam keberhasilan proses produksi suatu usahatani.


2.2.2    Sumber Daya Manusia

            Dalam hal ini yang dimaksud adalah tenaga kerja. Menurut Tohir dalam Gracia (2008) tenaga kerja dalam usahatani memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan tenaga kerja dalam usaha di bidang lain yang bukan pertanian. Karakteristik itu berupa:
1.      Keperluan terhadap tenaga kerja dalam usahatani tidak kontinyu dan tidak merata.
2.      Penyerapan tenaga kerja dalam usahatani sangat terbatas.
3.      Tidak mudah distandarkan, dirasionalkan dan dispesialisasikan.
4.      Beraneka ragam coraknya dan kadangkala tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Tenaga kerja dalam suatu usahatani kebanyakan berasal dari keluarga petani itu sendiri. Namun, sering juga mereka menggunakan tenaga kerja luar dimana untuk menggaji mereka menggunakan istilah HOK. Dalam hal tenaga kerja keluarga sering dinyatakan bahwa orang yang bekerja itu tidak perlu dihitung biayanya padahal seharusnya meskipun menggunakan tenaga mereka sendiri ataupun menggunakan tenaga anggota keluarga mereka sendiri namun itu harus tetap dihitung.


2.2.3    Modal

1.      Modal Abstrak – Konkrit
Modal abstrak atau capital value suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu adalah relatif permanen, sedangkan modal konkrit atau capital goods mengalami perubahan atau pergantian.
2.      Modal Aktif – Pasif
Modal aktif adalah modal yang tertera disebelah debet dari neraca yang menggambarkan bentuk–bentuk dimana seluruh dana yang diperoleh perusahaan diutamakan. Sedangkan modal pasif adalah modal yang tertera disebelah kredit dari neraca yang menggambarkan sumber-sumber dimana dana yang diperoleh.


2.2.4    Manajemen

            Menurut Firdaus. M (2009), manajemen agribisnis pada prinsipnya adalah penerapan manajemen dalam agribisnis. Oleh karena itu, seseorang yang hendak terjun di bidang agribisnis harus memahami konsep-konsep manajemen dalam agribisnis, yang meliputi pengertian manajemen, fungsi-fungsi manajemen, tingkatan manajemen, prinsip-prinsip manajemen dan bidang-bidang manajemen. Di samping itu, di dalam agribisnis ini ada keterkaitan dengan beberapa ilmu lain yaituberupa; ilmu pertanian dalam pengambilan keputusan.
            Menurut George R. Terry dalam Firdaus M. (2009), dikatakan bahwa manajemen adalah sebuah proses yang khas, yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan, dan pengawasan yang dilaksanakan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan dengan bantuan manusia dan sumber-sumber daya lainnya.
            Menurut James A.F Stoner mengemukakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengorganisasian dan pengawasan anggota organisasi dan proses penggunaan semua sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
            Data 2 (dua) pengemuka diatas maka dapat penulis simpulkan bahwa manajemen merupakan sebuah proses yang didalamnya terdapat beberapa faktor penting yaitu berupa; perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pengawasan dimana hal ini dilakukan untuk dapat mencapi tujuan dari organisasi tersebut.
Menurut Suratiyah dalam Gracia (2008), petani sebagai pengelola dan sekaligus manajer dalam usahatani melakukan beberapa aktivitas manajerial seperti:
1.      Aktivitas teknis
Aktivitas ini meliputi keputusan petani sebagai pengelola usahatani tersebut mengenai jenis tanaman apa yang akan diproduksi, jumlah skala usaha, teknologi yang digunakan dan tingkat penggunaan lahan.
2.      Aktivitas komersial
Aktivitas ini meliputi perhitungan-perhitungan penggunaan faktor produksi yang dibutuhkan, sumber input yang akan digunakan, tempat pemasaran hasil produksi, keputusan-keputusan yang diambil baik dari segi penggunaan kombinasi input-input pertanian maupun kombinasi cabang usahatani.
3.      Aktivitas finansial
Aktivitas ini merupakan perhitungan, ekspresi dan peramalan dari petani tersebut mengenai modal yang dibutuhkan dan sumber modal jangka pendek hingga jangka panjang, beserta prhitungan resiko-resikonya.
4.      Aktivitas akuntansi
Aktivitas ini merupakan aktivitas pembuatan catatan atau laporan keuangan yang telah dilakukan dalam usahataninya, yang bermanfaat sebagai alat kontrol dan kebutuhan peramalan untuk bisnisnya dimasa mendatang.


2.3 Analisa Usahatani

            Setiap usaha baik dari segi apakah usaha itu kecil, menengah maupun besar tujuan utamanya adalah menekan total biaya serendah mungkin dan menaikkan biaya penerimaan semaksimal mungkin.


2.3.1    Biaya produksi

      1.            Biaya tetap (fix cost)
Biaya tetap (FC) adalah biaya yang dikeluarkan dan tetap sama dari waktu ke waktu. Namu, dalam jangka panjang biaya tetap bisa saja menjadi biaya variabel. Contoh; biaya tenaga kerja (jangka pendek), benih (jangka pendek), pupuk (jangka pendek), (Jangka panjang).
      2.            Biaya variabel (variable cost)
Biaya variabel (VC) adalah biaya yang dikeluarkan dan tidak sama dari waktu ke waktu. Contoh; (search another reference)

2.3.2    Penerimaan

Penerimaan adalah jumlah produk yang diproduksi dikali dengan harga.
TR = P × Q
Keterangan:      TR       = Total Revenue (Total Penerimaan)
                                    P          = Price (Harga)
                                    Q         = Quantity (Jumlah yang diproduksi)


2.3.3    Pendapatan

            Menurut Kay and Edwards dalam Olviani. T (2008), net farm income is the amount by which revenue exceeds expenses, plus any gain or loss the sale of capital assets.
Π = TR – TC
Keterangan:      Π         = Profit
                                    TR       = Total Revenue
                                    TC       = Total Cost


2.3.4    Analisis Usaha

            Dalam suatu usaha juga diperlukan analisis usahatani, dengan tujuan untuk mengetahui perolehan keuntungan yang diinginkan. Menurut Ibrahim (2003), analisis usahatani yang sering digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengetahui keuntungan yang dimilikinya adalah:
1.      Break Even Point (BEP) Produksi
Merupakan titik impas tingkat produksi dari hasil perhitungan untuk dapat mengembalikan biaya yang dikeluarkan atau total pendapatan sama dengan (=) total biaya.
BEP produksi  
2.       Break Even Point (BEP) Harga Produksi
Merupakan titik pulang pokok harga produksi artinya dengan harga produk tertentu sudah dapat mengembalikan biaya yang dikeluarkan.
BEP harga       
3.      Net Benefit Cost Ratio (B/C)
Merupakan perbandingan antara laba bersih dan total biaya produksi. Jika nilai Net B/C lebih besar dari satu berarti gagasan usaha tersebut layak untuk dikerjakan dan semakin besar nilai B/C maka semakin layak usaha tersebut untuk dilaksanakan (x > 1).      
B/C Ratio        


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Tempat Penelitian

            Penelitian mengenai analisis keuntungan pada usahatani padi akan dilaksanakan di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara. Dimana dilihat bahwa daerah ini terlihat cukup luas lahan pertaniaan padi sawahnya namun kenapa masih saja para petani padi di Desa Tara-tara ini masih ada saja yang miskin. Hal ini yang membuat penulis tertarik untuk mengajukan proposal ini untuk dilakukan penelitian.


3.2 Desain Penelitian

            Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara dan dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan dari petani. Setelah data diperoleh kemudian dianalisis kembali sehingga dapat diketahui bagaimana tingkat keuntungan pada usahatani padi di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara.


3.3 Variabel Penelitian

            Adapun variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini, yaitu hal-hal yang mengenai tingkat keuntungan pada usahatani padi di Desa Tara-tara I Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara yang diukur berdasarkan:
1.      Modal
a.       Yang dimiliki petani
b.      Pinjaman
2.      Biaya produksi
a.       Biaya tetap (FC)
b.      Biaya variabel (VC)
3.      Tingkat penerimaan petani
4.      Tingkat pendapatan
5.      Manajemen


3.4 Prosedur Penelitian

1.      Melakukan survei awal di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara sebagai lokasi penelitian.
2.      Menyusun jadwal pelaksanaan penelitian.
3.      Mewawancarai petani usahatani padi.
4.      Mengolah data yang telah diperoleh melalui kuisioner.


3.5 Analisis Data

            Analisis data yang akan digunakan adalah analisis data deskriptif. Untuk menggambarkan secara terperinci bagaimana tingkat biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam sekali produksi dan juga tingkat penerimaan dan pendapatannya serta juga untuk mengetahui BEP dari usahatani padi di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara.


3.6 Jadwal Penelitian

            Jadwal penelitian akan analisis keuntungan usahatani padi denga studi kasus di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara adalah sebagai berikut:

Waktu (2013)
Rincian
1 maret-15 maret
Persiapan
16 maret
Seminar proposal usulan penelitian
17 maret-27 maret
Pengambilan data
28 maret-3 april
Analisis data
4 april-10 april
Penyusunan hasil penelitian
11 april-20 april
Persiapan ujian hasil penelitian
25 april
Ujian hasil penelitian

4.2 Waktu Penelitian

            Penelitian ini akan dilaksanakan tepatnya pada tanggal 1 Maret sampai 25 April 2013 dengan studi kasus di Desa Tara-tara I Kecamatan Tara-tara Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara.


4.3 Biaya Penelitian

            Penelitian ini juga memiliki biaya-biaya yang diperkirakan akan diperlukan atau akan dikeluarkan pada saat penelitian nantinya. Biaya-biaya tersebut berupa:
1.      Transportasi                                                     = Rp. 400.000,00
2.      Konsumsi                                                         = Rp. 500.000,00
3.      Pengambilan data          Rp.    5000 × 10 hari    = Rp  150.000,00
4.      Persiapan penelitian                                          = Rp. 100.000,00
5.      FC untuk seminar usulan penelitian                    = Rp. 150.000,00
6.      Konsumsi dosen dan peserta                             = Rp. 150.000,00
7.      Kertas A4 3 rim                                               = Rp. 120.000,00
8.      Tinta Printer 1 pack                                          = Rp.   30.000,00
9.      Persiapan ujian hasil penelitian               = Rp. 100.000,00
10.  Ujian Hasil
a.       FC materi kepada peserta                     = Rp. 120.000,00
b.      Materi untuk dosen                               = Rp. 100.000,00
c.       Konsumsi dosen                                   = Rp.   70.000,00
d.      Konsumsi peserta seminar                     = Rp. 150.000,00
11.  Cetakan hasil                Rp. 40.000 × 4 buah    = Rp 160.000,00
J          U         M        L          A         H         = Rp. 2.300.000,00


DAFTAR PUSTAKA
Febri, Nugraha. Jenis-jenis Tanaman Padi. http://febrinugraha.wordpress.com/pertsnian-pertenakan/jenis-jenis-tanaman-padi/. Diambil pada tanggal 24 mei 2013 pukul 18:59 wita
Firdaus, M. 2009. Manajemen Agribisnis.Bumi aksara: Jakarta
Ibrahim, Y. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Cetakan Kedua. Rineka Cipta: Jakarta
Kompasiana. Jenis-jenis Padi di Indonesia. http://green.kompasiana.com/penghijauan/2012/04/28/jenis-padi-di-indonesia-458880.html. Diambil pada tanggal 24 mei 2013 pukul 19:23 wita
Rahim, abd., Hastuti, R, D, Diah. 2007. Ekonometrika Pertanian. Penebar Swadaya: Jakarta
Skripsi: Kelana, G. 2008. Analisis Tingkat Keuntungan Ddan Resiko kombinasi cabang usahatani sayuran di kelurahan rurukan kecamatan tomohon timur. Tesis Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Program Strata I. Universitas Katolik De La Salle Manado
Skripsi: Olviani T. 2008. Analisis Biaya dan Pendapatan usahatani jagung di desa wusa kecamatan talawaan kabupaten minahasa utara. Tesis Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Program Strata I. Universitas Katolik De La Salle Manado
Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi (Dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb-Douglas). RajaGrafindo: Jakarta
Wikipedia. Padi. http://id.wikipedia.org/wiki/padi. Diambil pada tanggal 24 mei 2013 pukul 19:47 wita


LAMPIRAN


KUISIONER

Variabel I         : Pertanyaan Terikat
1.      Berapa lama anda menjalankan usaha ini?
a.       0-2 tahun
b.      2-5 tahun
c.       5-7 tahun
d.      7-10 tahun
e.       10 tahun lebih
2.      Berapakah jumlah yang dihasilkan dalam sekali panen dari usaha anda?
a.       500 kg-1 ton
b.      1 ton-2 ton
c.       2 ton-3 ton
d.      3 ton-4 ton
e.       4 ton lebih
3.      Berapakah jumlah yang anda terima dalam sekali panen?
a.       1.000.000-3.000.000
b.      3.000.000-5.000.000
c.       5.000.000-10.000.000
d.      10.000.000-15.000.000
e.       15 juta lebih
4.      Berapakah biaya yang dikeluarkan dalam sekali produksi usaha anda?
a.       500.000-1.000.000
b.      1.000.000-2.000.000
c.       2.000.000-5.000.000
d.      5.000.000-10.000.000
e.       10 juta lebih
5.      Berapakah modal awal anda dalam sekali usaha?
a.       500.000-1.000.000
b.      1.000.000-2.000.000
c.       2.000.000-5.000.000
d.      5.000.000-10.000.000
e.       10 juta lebih
6.      Berapakah harga jual per kilo dari produk anda di pasar (rata-rata)?
a.       5000-6000/kg
b.      6000-7000/kg
c.       7000-8000/kg
d.      8000-9000/kg
e.       Lebih dari 9000/kg
Variabel II        : Pertanyaan Bebas
1.      Apakah anda pernah menghitung biaya jumlah keuntungan?
Jawab:




2.      Apakah anda pernah berusaha untuk menghitung agar dapat memperoleh keuntungan yang tertinggi?
Jawab:




3.      Modal awal yang anda punya sebelum produksi kira-kira berapa?
Jawab:




4.      Siapa saja tenaga kerja yang anda gunakan saat ini?
Jawab:



5.      Untuk memproduksi usaha anda apa saja yang diperlukan?
Jawab:




6.      Untuk memproduksi usaha anda apa saja yang di butuhkan?
Jawab:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar